Tuesday, July 2, 2013

Ketika (Harap)an itu Ada...[2]



Kini, tumbuhan itu mulai memunculkan daun dengan lebatnya.

Tidak hanya berjuang untuk tetap tumbuh ditanah gersang berpasir,
tapi juga berjuang untuk menjadi berguna di tengah ketidakberdayaannya.

Rasa syukur yang teramat dalam,
ketika harapan itu berubah menjadi kenyataan.

Walau tak ku pungkiri bahwa kenyataan tidak selamanya menyenangkan.

Bertahan dalam kenyataan yang tidak sama dengan keinginan kita adalah hal yang sangat menakutkan, menegangkan, mengerikan, mencemaskan, mengkhawatirkan, dan mungkin sekaligus menyebalkan dalam hidup kita.



Seakan hidup tanpa tau apa yang harus dilakukan.

Hanya dapat berjuang dan bertahan sampai kapan kita mampu.

Semua itu ku lakukan bukan tidak dengan tujuan, tetapi dengan sebuah tujuan, yaitu melihat orang-orang yang ku sayangi bahagia dan (mungkin - I hope) merasakan tenang dalam batin.




Perjuangan tumbuhan itu belum selesai.
Memang benar dia bertahan ketika matahari muncul dalam malam,
tapi suatu hari ketika hujan datang, bisa saja tumbuhan itu gugur, busuk, dan hanyut terbawa air,
atau mungkin jika bisa bertahan, tumbuhan itu akan layu sejenak dan berharap sinar pagi yang membuatnya kembali tegak.

Aku ingin menjadi tumbuhan yang mampu bertahan dalam keadaan apapun.
Tidak hanya mampu tumbuh ditengah ganasnya padang...
Tapi memancarkan indahnya dan berguna demi keharmonisan alam...




Thanks GOD buat kesempatan yang Kau beri...

Ketika semua harapan diwujudnyatakan oleh DIA yang memberikanku hidup,
semua terasa lebih ringan...

Ketika aku berserah penuh padaMU, aku tau KAU yang mampukan aku sepenuhnya bahkan ketika hari esok tak .

I LOVE YOU ALL...