Thursday, September 19, 2013

Ketika Perasaan - Logika Menyatu & Harus Memilih


Kamu yang dulu menjadi
harapan saat bunga yang mekar hampir layu...

Kamu yang dulu menjadi
kekuatan saat ranting yang rapuh hampir patah...

Kamu yang dulu menjadi
cahaya saat gelap menghampiri...

Kamu yang dulu menjadi
penenang saat hati tak pernah berdamai dengan diri sendiri...

Kamu yang dulu menjadi
musik saat not dalam sangkar nada tak berdenting sedikit pun...

Kamu yang dulu menjadi
penopang saat kaki tak mampu menopang badan...

Kamu yang dulu menjadi
kebahagiaan saat luka hati meluruhkan setiap semangat...


Kamu tetap kamu...

Sebuah harapan, kekuatan, cahaya, penenang, musik, penopang dan kebahagiaan tidak akan berlalu begitu saja...

Saat itu, hati ini masih milik kamu...
Perjalanan yang sangat panjang, up and down, kita selalu bersama...

Berjuang demi misi kebahagiaan...
Namun semua tak cukup hanya menjadi sebuah misi...

Ketika semua kejadian hidup
tidak selalu sama dari awal sampai akhir.
Ketika secercah harapan yang perlahan
menjadi sebuah kenyataan pahit.

Perjuangan tak cukup menggapai sebuah misi kebahagiaan...

Kamu yang memberi harapan, kini tak mampu memperjuangkan dan mewujudkan harapan itu...
Kebimbangan, ketakutan, kecemasan, membuat misi kebahagiaan menjadi sebuah misi kesedihan...






Dear Huney,

Kamu tau bahwa aku sangat sayang kamu.
Tapi ga cukup hanya memberikan kasih sayang tanpa ada keseriusan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Aku berusaha mengerti tentang semuanya, tapi ada tuntutan lain yang menjadi keharusanku dalam bertindak.

Maaf, jika aku sudah tak mampu mengunci hati dan diri ini untuk tetap berada di sampingmu...
Aku hanya seorang gadis yang ingin membahagiakan keluarga dengan menikahi seseorang yang berarti  dalam hidupku, dan keinginanku saat itu adalah bersamamu.

Kini, keputusan yang sangat sulit harus aku ambil...

Maaf jika aku terkesan egois.
Maaf jika aku tak bisa mendampingimu lagi.
Maaf jika aku tak mampu berdiri tegak saat masalah seperti ini tak kunjung berhenti.
Maaf jika aku tak bisa memberikan kebahagiaan lagi.
Maaf jika aku menolak untuk menunggu lebih lama lagi.
Maaf jika aku tak mampu menolak permintaan orangtuaku.
Maaf jika aku harus meninggalkanmu selamanya...

Hati ini memang sudah bukan milikmu dan hatimu pun bukan milikku lagi.

Tapi aku janji kepada DIA penulis skenario hidupku,
bahwa kamu yang pernah bersamaku selama 5 tahun 5 bulan akan memiliki tempat yang khusus dihatiku untuk menemani aku kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan apapun.

Terima kasih untuk cintamu.
Terima kasih untuk sayangmu.
Terima kasih untuk waktumu.
Terima kasih untuk kesabaranmu.
Terima kasih untuk perhatianmu.
Terima kasih untuk pengorbananmu.
Terima kasih untuk senyummu.
Terima kasih untuk kehangatanmu.
Terima kasih untuk dukunganmu.
Terima kasih untuk kepercayaanmu.
Terima kasih untuk kekuatanmu.
Terima kasih untuk kebahagiaan.
Terima kasih untuk hatimu...

Huney, aku ga pernah tau apa yang terjadi hari esok...
Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk aku, kamu, kita...
Aku percaya, semua ga akan berakhir sakit dan sedih...
Pasti ada kebahagiaan besar untuk kita, walau kita ga pernah tau apa dan kapan waktuNYA...
Bahagiakan dirimu, bahagiakan keluargamu, percaya dan yakin kamu bisa, jadi yang terbaik !!!
Aku akan mendukungmu sebagai seorang sahabat...
dan untuk terakhir kalinya aku katakan bahwa aku sayang kamu...

I love you...
Atalaliu...

With love,
..Your huney..

1 comment:

  1. thanks honey.. ak surprize km sampai nulis di blog, ak kagum..
    kita ga tau besok akan gmn, tp spt yg km tulis, GOD never failed..
    sorry ak hny bls post comment kyk gini. tp sekali lg, thanks.. sukses buat km yg sekarang. GBU hun..

    ReplyDelete