Tuesday, October 8, 2013

Hanya Satu

Saat aku tau bahwa suatu keadaan membuat aku mengerti akan hadirnya kamu,
aku yakin bahwa aku tidak sendirian dalam kepedihan, dalam kehampaan, dalam keputusasaan, dalam kegelisahan, bahkan dalam ketidakpastian.

Semua terasa begitu nyata saat kamu mengatakan bahwa apa yang ingin kamu raih adalah diriku.

Apakah ini hanya sebuah kalimat penghiburan untukku?
Ataukah ini sebuah kenyataan yang harus aku lihat bahwa semua yang menurutku tidak mungkin dapat menjadi mungkin ketika DIA Sang Penulis skenario hidupku sudah berkehendak?

Semua masih terlihat membingungkan.
Ntah apa yang harus aku lakukan, aku pikirkan, aku rasakan, aku harapkan, aku lakukan.

Aku hanya sosok perempuan yang sangat sederhana, yang tidak akan "terlihat" jika orang lain tak mengenalku. Layaknya lembah, terkesan menakutkan, gelap, banyak batu, jurang yang dalam, yang membuat orang lain berpikir dua kali untuk menghampirinya.

Hufff.......
Seperti mimpi disiang bolong, dan ketika bangun hilanglah semuanya.

Ketakutan akan terus menghantui diriku yang tak pernah bisa mengerti apakah aku layak?
apakah aku pantas?
Atau apakah aku bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hidupku bersama orang yang mau menerima aku dan keluargaku seperti aku menerima dia dan keluarganya?

Saat aku memejamkan mataku,
aku hanya berpikir bahwa dunia seakan menjadi sunyi tanpa sepatah katapun.

Semua hening.
Semua diam.
Semua kosong.

Apa yang harus aku lakukan dalam keadaan seperti itu?

Memimpikan seorang pangeran yang datang menghampiriku dan mengajakku berdansa?

Hahahahahahahaha........

Sudah bukan umurku untuk bisa berkhayal tentang hal seperti itu.

Lalu apa yang harus aku lakukan?

Hanya satu harapanku padaMU BAPA,
kalau aku boleh meminta, ku pinta bahwa aku bisa membahagiakan kedua orangtua dan ketiga adikku dengan membentuk sebuah keluarga kecil yang bahagia.

Amin...








No comments:

Post a Comment